Baca selengkapnya

skincare terbaik


Bisakah kita benar-benar percaya seluruh yang kita baca? Saat memilih produk perawatan kulit, jawabannya barangkali akan mengejutkan Anda. Perdebatan berkecamuk apakah produk yang berisi seluruh bahan alami benar-benar lebih baik daripada yang berisi bahan sintetis. Dengan kedua sisi masalah ini memungut pendirian yang tegas, dan mengeluarkan laporan 'resmi' demi laporan, konsumenlah yang sangat sering tersesat dalam labirin janji pemasaran yang tidak berdasar dan hasil yang seharusnya 'dijamin'. skincare murah


Apakah produk perawatan kulit dengan bahan alami lebih baik?


Ini tampaknya menjadi pertanyaan jutaan dolar, secara harfiah. Produsen produk perawatan kulit ketika ini menguras jutaan dolar untuk menganalisis segala sesuatu mulai dari alfalfa sampai yucca dalam upaya guna tidak melulu mendapatkan kelebihan kompetitif, namun untuk meraih lebih tidak sedikit dolar konsumen.


Dengan departemen pemasaran yang bekerja lembur, produsen produk perawatan kulit bekerja keras guna secara cerdik menggabungkan frasa yang menarik, kemasan yang unik perhatian, dan testimoni dari 'pakar' di bidang riset dan pengembangan produk alami. Hasil akhir dari upaya ini ialah pelembab, pembersih, sampo, masker, exfoliant, dan kosmetik mahal yang mengklaim bisa memberikan keganjilan pada kulit Anda, dengan aman, dan yang terpenting, secara alami.


Tetapi apakah klaim ini benar? Sekali lagi, tersebut tergantung pada sisi pagar mana kita berada dalam hal menyokong produk alami versus produk sintetis. Sebelum kita memihak pada masalah yang diperdebatkan dengan sengit ini, terdapat satu kenyataan yang sangat urgen yang butuh Anda ketahui. Pemerintah federal belum memutuskan pedoman dan ketentuan yang menata pemakaian istilah 'alami'. Artinya, pemasar dapat memakai istilah itu dengan teknik apa juga yang mereka pilih, terlepas dari bahan yang dipakai dalam produk mereka atau proses manufaktur yang dipakai untuk menghasilkan produk tersebut.


Meskipun produk perawatan kulit sangat barangkali berisi produk alami laksana lidah buaya atau vitamin E, kita tidak diberitahu bahwa proses yang dipakai untuk mengekstrak komponen ini tidak jarang kali menggunakan tidak sedikit bahan sintetis. Dan bahkan sesudah bahan-bahan alami diekstraksi, bahan-bahan tersebut seringkali dikombinasikan dengan produk sintetis laksana pengawet dan zat penstabil yang menolong memperpanjang usia simpan.


Salah satu risiko terbesar yang berhubungan dengan pemakaian bahan-bahan alami ialah potensi reaksi alergi. Banyak orang mempunyai alergi makanan, jadi mengoleskan produk yang berisi ekstrak tanaman atau tanaman pada kulit mereka dapat menambah risiko reaksi alergi. Dan bahkan andai reaksi alergi yang parah tidak terjadi, bahan-bahan alami seringkali mengakibatkan iritasi dan / atau kepekaan kulit. Fokuskan lebih tidak sedikit perhatian kita pada memasukkan bahan-bahan alami ke dalam mulut kita dan bukan ke kulit Anda. Satu urusan yang bisa disepakati seluruh orang ialah bahwa mengonsumsi makanan yang penuh dengan antioksidan dan vitamin paling bermanfaat untuk kesehatan kulit. Tubuh sangat tepat guna dalam memproses makanan alami dan memakai aliran darah guna membawa nutrisi ini ke kulit. skincare